Senin, 08 November 2010

perjalanan 4 petualang

1. Kumpul


Jam 16.00, 24 November 2008

tepatnya hari senin jam 16.00, mereka ber- empat janjian kumpul di depan camp, empat orang tersebut adalah ronjat, ocer, rajam dan otong. Usia mereka tidak berjauh beda karena mereka berempat masih sekolah di bangku SMA. Yang pertama datang adalah ronjat, dan ocer. Setelah mereka berdua datang, mereka berdua pun membeli bahan makanan terlebih dahulu untuk makan mereka didalam hutan, setelah membeli bahan makanan dan juga yang lainnya, mereka langsung kembali ke camp.

Ketika sampai di camp ronjat dan ocer melihat rajam dan otong telah datang di camp. ” tong, jam sebelum berangkat kita cek dan packing dulu, supaya tidak ada yang tertinggal !” kata ocer. ” Ok, sebelum kita berangkat kita cek dan packing dulu” jawa bronjat. alat yang mereka bawa terdiri dari: alat kemah terdiri dari tenda, patok, dan matras. Alat masak terdiri dari kompor gas portable, misting tentara, dan gas. Alat makan terdiri dari gelas, piring, dan sendok.. Alat tidur terdiri dari jaket, upluk, sarung tangan, dan kaus kaki.

Bahan makanan yang terdiri dari beras, mie, sarden , air dan kopi. Dan yang lainnya kita membawa senter, batu baterai, tembakau, alat P3K, lilin, korek api gas dan kayu, pisau komando, golok, nangka, ransel, kompan( jeligen), kompas.

Setelah cek barang mereka langsung packing barang-barang tersebut kedalam ransel.

Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :

Pada saat backpack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan pendakianatau perjalanan kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda menjadi cepat lelah karena beban • Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
• Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya
. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat / jas hujan pada kantong samping Keril/Ransel.
• Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang diluar ransel akan mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking ke dalam ransel.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

( untuk perlatan bagi yang mau melakukan perjalanan mendaki bagi bahan makanan. yang terbaik adalah bahan makanan yang mengandung kalori tinggi. Dan bawa peralatan yang mempunyai manfaat,berfungsi).



Setelah melakukan cek dan packing sekitar jam 17.00 mereka berempat berangkat menuju daerah palutungan. Mereka berangkat menggunakan motor. mereka mengambil jalur cipari lewat windu sengkahan, ketika ditanjakan windu sengkahan motor ronjat tidak kuat untuk melewati tanjakan tersebut sehingga ocer disuruh turun dulu oleh ronjat” cer tolong turun dulu, motornya gak kuat.” kata ronjat kepada ocer. Ocer pun turun dari motor dan dia mendorong motor ronjat sampai melewati tanjakan tesebut.

Akhirnya mereka bisa melewati tanjakan tersebut dan ocer pun kembali naik ke motor. ” jat kenapa nih kok gak kuat”

Kata ocer.

gak tau nih, dah tua motornya, he......” gurau ronjat pada ocer. akhirnya mereka bisa mengejar rajam dan otong yang berhenti di cipari. Dan mereka pun berhenti di tempat rajam dan otong berhenti.

kenapa jam?” tanya ronjat kepada Rajam. ” gak, otong lagi kerumah temannya.” jawab Rajam. ”mau ngapain?” tanya ocer. ” lagi minjam cover bag” jawab Rajam. Otong pun datang sambil membawa cover bag. ” ayo kita alanjutkan ke cisantana dulu , kita titipkan motornya disana.”

mereka melanjutkan perjalanan menuju cisantana, untuk menitipkan motor di rumah temannya otong, setelah sampai di cisantana mereka menuju rumah temannya otong, setelah sampai disana temannya otong kebetulan belum datang, yang ada di rumahnya hanya ayahnya saja,

pak maaf kita mau ikut nitip motor” kata otong. ” oh silahkan” kata bapak-bapak tersebut. Mereka pun langsung menyimpan motor mereka di dalam rumah temannya otong.



2. Perjalanan Malam Hari


Sekitar Jam 17.1 0, 24 November 2008

Setelah mereka menitipkan motor, mereka berangkat menuju jalur pendakian gunung Ciremai, mereka berangkat kesana menggunakan mobil angkot kuning. ”Gimana nih mau ngecamp dimana natar malem?” tanya roonjat kepada mereka.

kita camp di cigowong aja” jawab Rajam. ”Iyah kita camp di Cigowong aja” kata Ocer. Akhirnya mereka sampai di jalur pendakian gunung Ciremai, disana sebelum berangkat mereka membeli empat bungkus kopi terlebih dahulu disebuah warung sederhana.

Setelah membeli kopi Sekitar jam 17.30 mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat camp mereka.

mereka berangkat lewat jalur pendakian, pertama mereka melewati hill green, ketika di hill green mereka mulai menggunakan senter yang mereka bawa karena ketika di Hill green sudah gelap sekitar jam 18.00 mereka pun sebelum melanjutkan perjalanan mereka makan dua buah roti dan satu buah jeruk, ” lumayanlah buat ganjel perut untuk perjalanan menuju Cigowong”


Dalam perjalanan malam hari menuju Cigowong, kali ini Otong sebagai leader ”dimana leader berfungsi untuk memimpin suatu perjalanan jadi leader tempatnya berada paling depan”. dan Ocer sebagai sweaper ” sweaper adalah orang yang bertugas sebagai penyapu, ditakutkan ada yang tertinggal jadi sweaper berada paling belakang” sedangkan Ronjat dan Rajam di tengah, mereka memulai perjalanan dengan senter sebagai alat penerangan mereka dalam perjalanan ini.

Ketika di Hill Green, mereka harus berjalan melewati hutan pinus dimana disana semua jalur tampak sama sehingga apabila kita tidak tahu jalur mana yang lebih cepat, kita bisa mengambil jalur cros, jalur yang lebih jauh menuju Cigowong.

Setelah melewati hutan pinus mereka sampai di ladang, ketika diladang sandal yang dipakai oleh Ronjat talinya putus sehingga mereka behenti sebentar, Untuk memakai sepatu yang di bawa oleh ronjat. Setelah memakai sepatu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Cigowong, indahnya perjalanan malam hari ini, dalam perjalanan malam ini mereka ditemani oleh cahaya bintang-bintang yang indah.

Setelah melewati ladang mereka masuk kedalam hutan kembali, sekitar 15 menit perjalanan dalam perjalanan, mereka terganggu oleh sebuah pohon yang tumbang, sehingga untuk melewati pohon tersebut diantara mereka ada yang merayap. Sekitar dua jam setengah mereka berjalan mengikuti jalur pendakian akhirnya mereka sampai juga di Cigowong. Kurang lebih mereka sampai di Ciowong pukul 21.00. mereka mengucapkan syukur ”Alhamdulilah akhirnya sampai juga di Cigowong”


tiada kata yang indah untuk diucapkan ketika kita mendapatkan suatu kenikmatan yaitu mengucapkan syukur kepada yang maha pencipta”

3. Camp Cigowong


Sekitar Jam 21.00, Cigowong, 24 November 2008

Setelah berada di Cigowong, ternyata yang camp hanya mereka berempat saja, mereka langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda mereka, mereka pun bagi-bagi tugas dalam kegiatan pendirian tenda dan membereskan barang-barang, dan mereka langsung bergerak dengan Otong dan Rajam bertugas mendirikan tenda sedangkan Ronjat dan Ocer bertugas membereskan barang-barang yang mereka bawa dalam perjalanan ini.

Setelah tenda berdiri barang-barang yang telah dikelompokan oleh mereka yang kemudian mereka memasukannya kedalam tenda, terutama nangka yang mereka biarkan tetap didalam ransel karena makanan tersebut dapat menarik perhatian dan dapat mengundang hewan yang ada disekitar tempat camp, terutama nangka karena baunya yang menyengat jadi apabila disimpan diluar dapat mengundang hewan disektar tempat camp kami.

Setelah tenda berdiri dan barang-barang sudah dimasukan kedalam tenda, mereka langsung bergegas membuat api dan masak makanan untuk makan malam. Yang bertugas memasak yaitu Otong sedangkan Ronjat, Rajam, dan Ocer mencari kayu bakar untuk membuat api, setelah kayu bakar terkumpul mereka langsung membuat api dan Otong langsung masak dengan menu makan malam yaitu nasi, mie, sarden, dan minumnya yaitu kopi hangat. Setelah masakan matang mereka langsung makan walaupun sederhana makan terasa nikmat dan enak karena mereka makan bersama-sama, seperti saudara saja. Setelah makan selesai dua bungkus kopi di seduh dan mereka minum kopi hangat malam ini ” ehm udah makan ngopi, nikmat”

Setelah makan dan ngopi mereka berempat mematikan api yang menyala karena dikhawatirkan kalau tidak dimatikan bara apinya terbawa oleh angin sehingga dapat menyebabkan kebakaran, setelah api dipadamkan mereka langsung memakai stelan tidur mereka yang terdiri dari sarung tangan, upluk, dan juga jaket.

Setelah memakai stelan tidur mereka, mereka langsung bergegas tidur, karena besok akan menghadapi perjalanan yang lebih jauh lagi sehingga mereka membutuhkan tubuh yang fit. Dan sekitar jam 22.30 mereka pun tertidur. Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz


Jam 04.00, Cigowong, 25 November 2008

Sekitar jam 04.00 mereka pun terbangun yang pertama bangun adalah Ronjat karena saya kaget mendengar suara alarmnya, yaitu ayat kursi, sehingga dia terbangun dan disusul oleh ke tiga teman nya. Setelah mereka terbangun mereka langsung membuat kopi hangat, untuk mengatasi kedinginan. karena disana suhunya dingin.

Sambil ngopi mereka pun mengeluarkan permainan mereka yaitu permainan kartu remi, mereka pun bermain kartu remi sampai pagi sampai pukul 06.30, dalam permainan ini yang pertama kalah yaitu Ocer dan kedua adalah Ronjat. sedangkan yang terakhir adalah Otong. Sistim permainan ini adalah mengumpulkan point, siapa yang pointnya paling kecil dialah yang kalah. Point maksimalnya adalah tergantung kesepakatan dari pemain.

Udahanlah kita beres-beres tenda dan setelah makan, kita berangkat menuju Ciinjuk” kata Otong. mereka pun beres-beres tenda dan melakukan cek dan packing lagi sebelum mereka berangkat menuju Ciinjuk. Setelah beres mereka masak makanan untuk makan pagi mereka. Menunya yaitu sama seperti kemarin dengan tambahan nangka. Yaitu nasi, mie, sarden.

4. Perjalanan Ciinjuk


Setelah makan sekitar jam 07.00 mereka berangkat menuju Ciinjuk tempat istirahat mereka selanjutnya, dan yang bertugas sebagai leader adalah rajam, sweaper adalah Otong, sedangkan Ronjat ,dan Ocer berada di tengah. Dan dengan perjalanan sekitar dua jam, dikarenakan perjalanan cukup jauh, jadi mereka harus mempunyai persiapan seperti mereka harus membawa air yang banyak. Setelah mereka bersiap-siap sebelum berangakat mereka foto-foto dulu. “ hei, foto-foto dulu yu” kata ronjat kepada mereka “ benar, kita foto-foto dulu, untuk dokumentasi perjalanan kita” jawab Ocer. Setelah asik berfoto mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju Ciinjuk pos peristirahatan mereka selanjutnya.

mereka berangkat menuju Ciinjuk, mereka berjalan sambil menikmati indahnya ciptaan sang maha kuasa, mereka berjalan ditemani kicauan burung yang terasa indah terdengar ditelinga, ditemani sejuknya pepohonan besar yang tumbuh menjulang, dan ketika diperjalanan mereka pun melihat si oa yang sedang bergelantungan di pohon, dan tak terasa perjalanan sudah tiga perempat perjalanan, ketika mereka sampai di jalan yang dihadang oleh tumbuhan yang menutupi jalan, ya sehingga mereka harus menebas tumbuhan tersebut dengan golok dan pisau komando yang mereka bawa.

mereka pun menebasi tumbuhan tersebut, trak....trak... suaranya terdengar seperti itu. Setelah 15 menit mereka menebasi tumbuhan yang menghalangi jalan tersebut, akhirnya mereka keluar dari tumbuhan tersebut dan akhirnya mereka sampai di tempat peristirahatan mereka selanjutnya yaitu Ciinjuk.

Di Ciinjuk ketika sampai mereka makan biji nangka yang mereka rebus ketika di Cigowong. Dan keitka temannya Ronja tbernama Rajam kebetulan dia mau mengeluarkan limbah dari perutnya. He...... ( dia ingin buang hajat ). Dia pun buang hajat, sedangkan mereka edang istirahat. Ketika dia sudah selesai buang hajat, ronjat merasa geli di daerah kakinya, eh ternyata di kakinya ada seekor pacet yang sedang menggigit dan menghisap darahnya. Dan Ronjat pun langsung mengeluarkan tembakau yang ada di dalam ranselnya, kemudian tembakau itu dimasukan kedalam botol akua dan diberi air, setelah itu air tembakau tersebut ronjat ciprati ke pacet tersebut dan sambil di ambil, untung saja tadinya mereka persiapan terlebih dahulu, dan tidak lupa untuk membawa tembakau dalam bentuk rokok. Tapi lebih bagus dalam bentuk tembakau asli. Setelah istirahat sejenak mereka melanjutkan perjalanan menuju geger halang. Ketika sampai di saung, he.......... di hutan kok ada saung yah, tapi emang benar disana ada saung yang mungkin dibuat oleh warga sekitar. Dan disana juga ada \kuburan, ada yang bilang sih makam bah jambrong. Sekitar 15 menit perjalanan mereka sampai juga diladang, dan ladang tersebut masuk kedaerah majalengka, Subhanallah, pemandangannya sangat indah, kita melihat puncak ciremai dan juga kita melihat daerah majalengka, pemandangan yang betul-betul indah. Dan kita pun istirahat dan masak disana untuk makan siang. mereka di ladang sekitar jam 11.30. ketika sedang masak. ” weui air masih banyak enggak?” kata ocer. Otong menjawabnya dengan pertanyaan juga ” emang kenapa?”. ” aduh, perut nih pengen buang hajat, kayanyamah gara-gara makan nangka” he............. , ” iyah bener tuh, kayanyamah gara-gara nangka.” jawab Rajam. Ocer pun langsung nyari posisi yang uenak dia masuk kedalam semak-semak mungkin karena sudah diujung tanduk dia pun kebobolan sebelum membuka CD nya, iyak ih jorok, he.............. diapun membungkus CD tersebut dalam bungkusan plastik hitam, dan bungkusan tersebut di gantung pada pagar. Setelah Ocer selesai dengan urusan pentingnya, akhirnya mereka pun makan makanan mereka yang sudah dimasak, menunya yaitu. Super bubur, dan mie. Ketika enak-enak makan mereka teringat dengan kejadian Ocer, iyak jorok, ya tapi enak saja, soalnya lagi lapar sih. He.........


5. Pencarian Jalur GH To Palutungan


Sekitar jam 12.00, 25 November 2008

Setelah selesai makan dan minum mereka langsung bersiap-siap untuk berangkat, peralatan yang mereka bawa mereka cek dan packing ulang. Setelah selesai cek and packing mereka langsung berangkat menuju gunung geger halang. setelah berjalan beberapa meter dari tempat mereka istirahat mereka bertemu dengan penduduk sekitar, pertamanya mereka bertanya kepada bapak tersebut. ” pak kalau menuju palutungan ada jalur gak dari Geger Halang?” bapak tersebut menjawab” oh de, kesanamah gak da jalur, emang dari mana?”. kita dari kuningan pak. Oh ya udah pak makasih ya pak.

mereka pun langsung melanjutkan perjalanan menuju gunung tersebut. Ketika sampai dimuka gunung ternyata jalur untuk menuju puncaknya sudah tertutup oleh tanaman-tanaman liar pegunungan. Kata otong kalau mau ke palutungan mereka harus menuju puncaknya terlebih dahulu, agar mereka bisa melihat jalurnya lebih jelas yaitu jalur yang menuju ke palutungan. Karena ingin cepat-cepat menuju palutungan, mereka pun bergerak cepat. ” cepatlah kita berangakat, kalau gak cepat-cepat nanti kita bisa kemalaman di gunung geger halang” kata ronjat kepada mereka. mereka pun bergerak menuju puncak gunung geger halang tersebut sambil menebasi tanaman liar yang menghalangi jalan mereka. mereka terus menebasi tanama-tanaman tersebut dengan menggunakan sebuah golok yang dipakai ocer, pisau yang dipakai otong dan tongkat yang dipakai oleh ronjat dan rajam, setelah 15 menit mereka menebas mereka pun bergantian tugas dan sekarang rajam yang memakai pisau dan otong menggunakan golok. Ketika rajam menggunakan pisau, tidak sengaja pisau tersebut terbang dari tangannya rajam menuju ke sebuah jurang. Tapi Alahamdulillah pisau tersebut tertancap tidak jauh dari mereka, dan ronjat pun langsung turun menuju pisau tersebut. Sebelum ronjat turun, otong melempar ranselnya untuk membuka jalur menuju pisau tersebut. Setelah istirahat sejenak dan pisau telah diambil, mereka melanjutkan perjalanan mereka lagi, Alhamdulillah mereka sampai dipuncak gunung geger halang.

Ketika sudah sampai di puncak memang benar ada jalur tapi sudah tidak jelas. Ya mungkin karena jarang dilalui atau bahkan sudah tidak digunakan lagi oleh penduduk sekitar. Ya walaupun tidak jelas mereka pun langsung berangakat mengikuti jalur tersebut, karena jalur tersebut hanya satu-satunya jalur yang menuju ke palutungan. mereka pun terus berjalan mengikuti jalur tersebut dengan ditemani oleh kabut , beberapa kali mereka kesusahan mencari jalur menuju ke palutungan karena jalur tersebut ada yang sudah tertutup oleh tanaman hutan. Tapi unttungnya mereka tenang, mereka berfikir kalau jalur yang belum pernah dilewati tanamannya sangat lebat, tapi jalur yang pernah dilewati tanamannya tidak begitu lebat ya intinya masih kelihatan jalur. mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, ketika dalam seperempat perjalanan, perjalanan mereka tergangu oleh pohon yang tumbang, sehingga mereka di buat kerepotan, mereka pun harus menaiki pohon tersebut agar mereka bisa melihat dan memilih mana jalur yang menuju palutungan, setelah menaiki pohon tersebut mereka melanjutkan perjalanan mereka, mereka terus berjalan sambil menebasi tanaman yang menghalangi jalur kami. ” aw.......” ronjat teriak. Ternyata dia terkait oleh duri, ” kenapa? ” tanya mereka kepada ronjat. ” gak, hanya terkait oleh duri, untung saja aku pakai celana gunung, jadi hanya lecet sedikit”. ”Oke kita lanjutkan perjalanan ini, soalnya masih jauh menuju ke palutungan” kata otong.

mereka pun melanjutkan kembali perjalanan kami menuju ke palutungan, dan ketika mereka sampai di ujung jalur, tepatnya sekitar jam 15.00 mereka masih berada di hutan gunung geger halang, mereka pun terus berputar di skitar ujung jalur tersebut untuk mencari mana jalur yang dapat membawa mereka menuju palutungan. Mereka pun berhenti dan berfikir sejenak. ” gimana nih?” kata rajam, ”gini aja kita lihat posisi palutungan dimana!” kata otong, ”gimana kalau naik kepohon untuk melihat posisi palutungan dimana” kata ronjat kepada mereka. Dan otong pun lansung naik kesebuah pohon, otong terus mengamati dengan teliti karena palutungan tertutup oleh kabut. mereka pun terus berdoa kepada yang maha pencipta agar mereka bisa keluar dari salah satu ciptaannya, alhamdulillah kabut bergerak sedikit demi sedikit, dan palutungan mulai terlihat, setelah terlihat mereka pun langsung memilih jalur dan mulai melanjutkan perjalanan mereka, mereka berjalan dan akhirnya ketika terlihat ada pohon pisang, mereka pun senang bisa melihat pohon tersebut, karena artinya mereka sudah dekat dari Palutungan. Dan ketika sudah melewati ladang pisang tersebut akhirnya mereka keluar dari hutan gunung geger halang. Alhamdulillah kita bisa melihat jalur track motor atau jalur yang sering digunakan oleh penduduk menuju ladang. Dan ketika di ladang tersebut mereka istirahat sejenak sambil memeriksa bagian-bagian tubuhnya. mereka buka sepatu mereka karena pacet suka didaerah yang lembab, ketika di buka sepatu dan kaos kaki yang dipakai oleh mereka, ternyata banyak pacet di kaki mereka yang sedang menyedot darah kami.



ketika dalam keadaan survival atau tersesat jiwa kita harus tenang, dan jangan lupa kepada yang menciptakan kita, karena dengan tenang Insyaallah pikiran pun jernih dan kita bisa menggunakan akal dan fikiran kita”.




6. Pulang kerumah masing-masing


Sekitar jam 16.00, 25 November 2008

Sekitar jam 16.00 mereka pun langsung turun gunung menuju ke palutungan, perjalanan kali ini pun masih dirasakan ketegangan karena pada perjalanan ini mereka terkejut oleh suara gonggongan anjing hutan, ”duh, anjing euy, ” kata rajam. ”tuh ada tongkat, kita gunakan aja tongkat itu untuk bela diri apabla dikejar oleh anjing pitu” kata ronjat pada mereka. Dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka sambil membawa tongkat, ”au..au..au.au” suara anjing itu semakin jelas terdengar di telinga mereka, dan mereka juga mempercepat langkah mereka. Setelah berjalan sekitar 15 menit akhirnya mereka pun sampai di bumi perkemahan palutungan. ”Alhamdulillah bisa sampai di palutunga juga”kata ronjat dalam hati.

Ketika sudah sampai di palutungan mereka istirahat sejenak, dalam istirahat itu mereka pergunakan untuk masak, dan cuci muka, ”huh segar” ronjat berkata dalam hati. Dan yang bertugas masak kali ini adalah otong dan rajam. Sekitar 5 menit hidangan pun selesai, ya seperti biasa mie. He......he....

”Weui gimana ni kita pulang?” Kata ronjat pada mereka. ” jat minjem hp mu dong” kata otong kepada ronjat ” buat apa?” tanyaku pada otong, ”ku mau sms temenku suruh jemput kita di palutungan” jawab otong.

Ternyata temannya otong pada gak bisa jemput mereka, ya akhirnya mereka pun langsung pulang menuju kerumah temannya otong terlebih dulu untuk mengambil motor mereka yang kemarin mereka titipkan. Dalam perjalanan kerumah temannya otong mereka pun asyik berfoto-foto dulu. Sekitar setengah jam berjalan akhirnya mereka pun sampai di rumah temannya otong.

Sambil mengetuk pintu otong memanggil pemilk rumah” permisi”. Dan sekarang yang keluar adalah temannya otong. ”hei bagi minum doank, aus nih” kata otong kepada temannya. Dan mereka pun meminum minuman yang dihidangkan kepada mereka yaitu air yang sangat lezat, yaitu segelas AM ( Air Mineral ). Setelah minum mereka parkir motor mereka dan mereka langsung pamitan kepada pemilik rumah, ” makasih ya pak” kata mereka kepada ayahnya teman Otong. ” oh, sama-sama” jawab ia. Setelah parkir mereka pun langsung pulang menuju rumah mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah mereka pulang kerumah mereka masing-masing dengan selamat.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar