Sabtu, 03 September 2011

BENTANG ALAM PROSES GLASIAL


Bab I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu, dimana perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses Geomorfologi, baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) ataupun proses yang berlangsung dari luar bumi dan masih berhubungan dengan atmosfer (eksogen).
Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumi dan tenaganya berasal dari luar kulit bumi dan masih berhubungan dengan atmosfer. Tenaga yang bekerja ini disebut sebagai tenaga Geomorfologi, yaitu semua medium alami yang mampu mengikis dan mengangkut material di permukaan bumi. Teanaga ini dapat berupa, air mengalir, gletser, air tanah, gelombang dan arus laut, dan angin. Dimana berdasarkan proses yang bekerja pada permukaan bumi dikenal proses fluvial, proses glasial proses marin, dan proses eolian. Sehingga berdasarkan proses tersebut akan memberikan suatu bentuklahan yang khas yang disebut bentang alam.
Oleh karena itu kami sebagai penyusun ingin mengetahui tenaga geomorfologi apa yang bekerja pada bentang alam bentukan asal proses glasial, proses yang bekerja, dan macam-macam morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam bentukan asal proses glasial terebut.

1.2.       Rumusan Masalah
a.       Apa itu bentuklahan proses glasial?
b.      Proses yang berlangsung dalam pembentukan bentuklahan (bentang alam) glasial?
c.       Morfologi yang dihasilakan dari proses glasial?
d.      Bagaimana tahapan pertumbuhan bentuklahan(bentang alam)

1.3.       Tujuan
               a.       Untuk mengetahui proses yang berlangsung pada pembentukan bentuk lahan (morfologi/bentang  alam) nya.
               b.      Untuk mengetahui apa itu bentuklahan proses galasial.
               c.       Untuk mengetahui macam-macam bentuk permukaan bumi yang dihasilkan dari proses glasial.

Bab II
ISI  
      2.1.Gletser
       Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser           .
   
       Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser diantaranya adalah:
·         Keadaan daerah
·         Proses
·         Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)

Ada dua tipe bentang alam glasial, diantaranya yaitu:
a.       Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan.
b.      Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.
 Tipe- tipe gletser diantaranya:
1. Valley Glasier
     Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Pada valley glacier juga terdapat ankak-anak sungai. Valley Glacier terdapat pada alpine glaciation.

2. Ice Sheet
    Merupakan massa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup dataran yang luas biasanya > 50.000 kilometer persegi. Ice sheet terdapat pada continental glaciation yaitu pada Greenland dan Antartika

3. Ice cap
     Merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada daerah pegunungan seperti valley glacier contohnya di Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia. Ice sheet dan ice cap mengalir ke bawah dan keluar dari pusat 
(titik tertinggi)

4. Ice berg
    Ice shet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang / terbuang dalam jumlah besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es tersebut akan pecah dan mengapung bebas di permukaan air, hal ini disebut ice berg.

Proses Pembentukan Gletser
Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak diantara keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser dinamakn firn.




 Gambar proses pembentukan gletser


2.2.Bentuklahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial

a.      Bentang Alam Karena Proses Erosi
     Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang terbentuk pada daerah pegunungan.

Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial
                     → berbentuk V karena erosi sungai.

Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine glaciation antara lain :       

      1.  Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan dibawahnya terpotong menjadi beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.

2. Truncated Spurs
merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi glasial. Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah. Makin besar erosi maka mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya sedikit.

        3.      Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier valley yang tumpah ke bawah. Terbenruk karena proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lembah.

4.      Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock basinlake.

5. Bergschrund

Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke valley glacier lalu jatuh ke crevasse.

6.  Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.

7. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.

8. Crevasses

merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed crevasses.


Gambar morfologi (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial Proeses erosi

 b.      Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser
1.  Moraines

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier menyusut. Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley glacierterakumulasi pada sepanjang sisi es.

Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser

Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines membawa gletser turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi).

End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang tersisa yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.

Bentuk-bentukEndMoraines:
• Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak maju jauh dari es.
• Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak mengalami perubahan (tetap).
• Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang terseret aleh gletser lalu mengendap.

2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran clay-boulder, unsorted.

3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till, bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es. Dihasilkan oleh ice sheet yang tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi endapan till setelah melalui lereng yang dangkal.

4.      Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian  tertransport oleh es yang berasal dari lapisan batuan yang jauh letaknya.

2.3  .   Pertumbuhan bentuklahan (Morfologi) Glasial.
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut, sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan lewat gambar sebagai berikut.




Bab III
PENUTUP
Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu, dimana perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses Geomorfologi. Dan pada
makalah ini yang kami bahas adalah tentang bentang alam glasial.

 Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser           .

Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan 
tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser diantaranya adalah:

·         Keadaan daerah
·         Proses
·         Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)

Morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam karena proses glasial diantaranya, bisa kita bedakan dari prosesnya, apakah merusak atau membangun dalam artian merusak itu yaitu bentang alam karena proses erosi, sedangkan bentang alam yang membangun yaitu hasil dari proses erosi yaitu berupa bentang alam proses pengendapan. Morfologinya diantaranya:

a.      Bentang alam proses erosi
1.      Hanging valley
2.     Truncated Spurs
3.     Cirques
4.      Rock basin lake
5.       Bergschrund
6.     Aretes
7.      Horn
8.      Crevasses

b.      Bentang alam proses pengendapan
1.     Moraines
2.      Till
3.     Drumlin
4.     Erratic

Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut, sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah



Daftar Pustaka
Staff asisten Geomorfologi dan Geologi foto.2009. buku panduan praktikum Geomorfologi dan Geologi foto. UNDIP. Semarang.
Soeroto, R, Bambang, dkk. 1994. Diktat Kuliah Geomorfologi. UPN “VETERAN”. Yogyakarta.
Dibyosaputro, Suprapto. 1997. Catatan Kuliah Geomorfologi Dasar. UGM .Yogyakarta.

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


BAB I
Pendahuluan
               A.    Latar belakang
Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan fundamen atau pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan menguatkan berdirinya negara itu. Kerapuhan fundamen suatu negara, beraikbat lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (filosofische gronslag dari negara), Staats fundamentele norm, weltanschauung dan juga diartikan sebagai ideologi negara (staatsidee).
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Pancasila merupakan suatu cirri yang khas dari bangsa Indonesia, yang membedakan dengan bangsa lainnya, dan dalam pembuatannya membutuhkan proses yang cukup panjang.
Pancasila adalah dasar Negara republik Indonesia yang secara resmi di sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dan nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious.
Dan filsafat itu sendiri mempunyai makna sebagai pemikiran fundamental dan tertinggi manusia, terutama mencari kebenaran hakiki dan universal; yang dijadikannya pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung), sekaligus sebagai filsafat negara (ideologi negara).

               B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pancasila itu?
b.      Apa filsafat itu?
c.       Bagaimana hubungan antara filsafat dengan pancasila?
               C.    Tujuan
a.       Agar lebih memahami pancasila.
b.      Untuk memenuhi kewajiban kami mengikuti mata kuliah pancasila dan juga kewajiban kami sebagai warga Negara yang ideologinya menganut ideologi pancasila.
c.       Untuk mengetahui hubungan antara pancasila dengan filsafat.

BAB II
Analisis Permasalahan
A.    Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.
Menurut Sukarno Pancasila adalah faham kebangsaan Indonesia. Pancasila dibutuhkan sebagai landasan bernegara. Hal ini sesuai dengan pidato Sukarno dihadapan BPUPKI menjelang kemerdekaan Indonesia. Meskipun Pancasila diklaim berasal dari budaya asli Indonesia, tetapi Sukarno tidak menampik bahwa konsep Pancasila diilhami dari beberapa pemikir asing
Inilah pernyataan tentang faham kebangsaan Sukarno
“Saya mengaku, pada waktu saya berumur 16 tahun, duduk di bangku sekolah H.B.S di Surabaya, saya dipengaruhi oleh seorang sosialis yang bernama A. Baars, yang memberi pelajaran kepada saya,-katanya : jangan berfaham kebangsaan, tetapi berfahamlah rasa kemanusiaan sedunia, jangan mempunyai rasa kebangsaan sedikitpun. Itu terjadi pada tahun 17. Tetapi pada tahun 1918, alham-dulillah, ada orang lain yang memperingatkan saya,- ialah Dr. Sun. Yat Sen ! Di dalam tulisannya “San Min Chu I” atau “The Three People Principles”.
Saya mendapat pelajaran yang membongkar kosmo-politanisme yang diajarkan A. Baars itu. Dalam hati saya sejak itu tertanamlah rasa kebangsaan, oleh pengaruh “The Thrre People Principles” itu. Maka oleh karena itu, jikalau seluruh bangsa Tionghoa mengharap Dr Sun Yat Sen sebagai penganjurnya, yakinlah, bahwa bung Karno juga seorang Indonesia yang dengan perasaan sehormathormatnya merasa berterima kasih kepada Dr Sun Yat Sen, – sampai masuk lobang kubur”.
Analisis masing-masing sila
Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Pernyataan ini merupakan rumusan ulang dari “Indomnesia Merdeka bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Esensi pernyataan dalam sila pertama asli digali dari budaya Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara religius multi agama.
Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Pernyataan ini merupakan rumusan ulang dari “Perikemanusiaan atau Internasionalisme”. Pernyataan dalam sila kedua terinspirasi dari humanity Gandhi.
Sila ketiga “Persatuan Indonesia”
Pernyataan ini merupakan rumusan ulang dari “Kebangsaan Indonesia”. Esensi pernyataan dalam sila ketiga merupakan adopsi esensi dari Geopolitik Jerman. Hal ini jelas diungkapkan Sukarno dalam pidatonya.
Sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan  Perwakilan”.
Pernyataan ini merupakan rumusan ulang dari “permufakatan”. Esensi pernyataan sila keempat merupakan adopsi demokrasi ala Barat. Namun Sukarno melihat bahwa terdapat keanekaragaman orang Indonesia, sehingga demokrasi untuk Indonesia adalah permufakatan bukan voting seperti di Barat.
Sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Pernyataan ini merupakan rumusan ulang dari “Kesejahteraan sosial”. Pernyataan sila kelima terinspirasi kalimat pemimpin Perancis, Jean Jaures bahwa tiap orang memiliki hak yang sama.
Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato Sukarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di Eropa, di mana filsafat barat merupakan salah satu materi kuliah mereka. Pancasila terinspirasi konsep humanisme, rasionalisme, universalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan nasionalisme.
B.     Filsafat
Setiap bangsa mewarisi nilai sosio-budaya (nasional) sebagai bagian dari budaya dan peradaban universal. Pemikiran awal dan fundamental umat manusia berwujud nilai filsafat. Makna istilah ini terbentuk dari bahasa Yunani: filos = friend, love; dan sophia = learning, wisdom. Jadi, filsafat bermakna orang yang bersahabat, dan mencintai ilmu pengetahuan akan bersikap arif bijaksana.

Filsafat bermakna juga sebagai pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari kebenaran hakiki (hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikan pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung). Berbagai tokoh filosof dari berbagai bangsa menemukan dan merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat berbeda antar ajaran filosof. Karena itulah berkembang berbagai aliran filsafat: materialisme, idealisme, spiritualisme; realism. dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme, individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme; sosialisme.

·      Makna, Sejarah (Perkembangan) Filsafat dan Sistematika Filsafat
            Makna filsafat sebagai pemikiran fundamental dan tertinggi manusia, terutama mencari kebenaran hakiki dan universal; yang dijadikannya pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung), sekaligus sebagai filsafat negara (ideologi negara).
  
·      Fungsi dan Nilai Filsafat
pemikiran filsafat dirintis dan dikembangkan terutama di Timur Tengah, sekitar 6000 - 1000 sM; juga di India dan Cina sekitar 3000 - 1000 sM. Sedangkan di Eropa (Yunani), baru berkembang sekitar 650 sM; yang diakui sebagai sumber dan fundamen pengembangan ipteks modern.
Pemikiran filsafat di Timur Tengah diakui peradaban sebagai sinergis dengan nilai Ketuhanan-keagamaan; karena semua Nabi dan Rasul yang membawa agama supranatural (agama langit: Yahudi, Kristen dan Islam) semua berpusat di Timur Tengah. Sesungguhnya, ajaran filsafat religious (theisme-religious) di Timur Tengah juga berkembang dari paham filsafat theocratisme dengan berbagai variasi; seperti: kaisar Mesir (Firaun) mengangkat dirinya sebagai Tuhan; sebagaimana juga kaisar Jepang percaya bahwa mereka adalah keturunan Dewa Matahari.
Sedemikian luhur dan fundamental nilai kebenaran sistem filsafat theisme religuious  memancar laksana matahari (moral) peradaban umat manusia; sebagai terlukis dalam skema 1 (berwujud: garis lingkaran yang meliputi/menjangkau semua benua: bangsa-negara di dunia).
Abad demi abad, sampai abad kebangkitan (renaisance) awal abad XVI pemikiran filsafat memuncak, dengan berkembangnya ajaran filsafat: materialisme, sekularisme, atheisme; juga ajaran nihilisme….sampai neo-moralisme berwujud free love, dan free sex. Antar mereka berkompetisi merebut supremasi dan dominasi di dunia mdoern, melalui media: ideologi politik, sistem ekonomi, ipteks dan sistem budaya termasuk kepemimpinan dan management.


·                C.    Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
Negara kita Indonesia. Dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara ini dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi negara Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara seperti tersebut di atas, sesuai dengan apa yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalm permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Dengan kedudukan yang istimewa tersebut, selanjutnya dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara memiliki fungsi yang kuat pula. Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 menggariskan ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi pancasila dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara. Berikut ini dikemukakan ketentuan-ketentuan yang menunujukkan fungsi dari masing-masing sila pancasila dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu: kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannnya, negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia, negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara lain : pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri, negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesame manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi, pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia, jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung tinggi hokum dan pemerintahan yang ada bafi setiap warga negara.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu: perlindungan negara terhadp segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan kehidupannya.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerkyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu: penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR, penerapan azas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, jaminan bahwa seluruh  warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai formulasi negara hokum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Yang terakhir adalah ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain: negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas azas kekeluaraan, penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak, negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual, negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara maksimal, negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya ditur berdasarkan Undang-Undang, pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara Indonesia menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga, dan negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
·           Sistem Filsafat Pancasila
            Bagi bangsa Indonesia filsafat Pancasila adalah bagian dari sistem filsafat Timur yang memancarkan nilai keunggulannya, sebagai sistem filsafat theisme-religious. Dapat dicermati uraian ringkas berikut: 

o    Rasional (Alasan) bahwa Pancasila adalah Sistem Filsafat
1.         Secara material-substansial dan intrinsik nilai Pancasila adalah filosofis; misal hakikat Kemanusiaan yang adil dan beradab, apalagi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah metafisis/filosofis.
2.         Secara prktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup yang dipraktekkan.
3.         Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar negara (filsafat negara) RI.
4.         Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.
5.         Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya; filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian dari khasanah dan filsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.             

o                       Sistem Filsafat Pancasila (Pokok-pokok Ajarannya)  
            Sistem filsafat Pancasila adalah bagian dari sistem filsafat Timur yang memiliki identitas dan integritas keunggulan universal sebagai sistem filsafat theisme-religious. Sistem filsafat demikian memancarkan keunggulan karena sesuai dengan potensi kodrati martabat kepribadian manusia yang dianugerahi integritas-kerokhanian yang memancarkan akal dan budinurani; yang potensial mengembangkan budaya dan peradaban: sebagai subyek budaya (termasuk subyek hukum dan subyek dalam negara) dan subyek moral.   Dapat dibaca Bab X (halaman 123 - 130); dapat disarikan dalam skema berikut:
                                                                              
    ·           Ajaran Filsafat Pancasila ditegakkan dan dibudayakan dalam Sistem Kenegaraan (berdasarkan) Filsafat Pancasila
     Ajaran filsafat Pancasila memancarkan keunggulan sistem filsafat dan kultural NKRI; melengkapi keunggulan natural dan (potensial) SDM Indonesia. Integritas keunggulan ini ditegakkan dalam sistem kenegaraan Pancasila secara konstitusional berdasarkan UUD Proklamasi (yang juga memancarkan keunggulan konstitusional); sebagai terpancar dari nilai fundamental:
1.    NKRI sebagai negara kesatuan berbentuk republik;
2.    NKRI menegakkan sistem kedaulatan rakyat (demokrasi);
3.    NKRI menegakkan sistem negara hukum (Rechtsstaat);
4.    NKRI adalah negara bangsa (nation state: sebagai jabaran wawasan nasional dan wawasan nusantara);  dan
5.    NKRI menegakkan asas kekeluargaan (yang menjiwai dan melandasi: wawasan nasional, dan wawasan nusantara).

BAB III
Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis permasalahan adalah bahwa filsafat dengan pancasila itu saling berhubungan, dimana Negara kita Negara Indonesia. Dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara ini dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Dimana Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya. Dan pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakikatnya merupakan suatu system filsafat. System adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

DAFTAR PUSTAKA
Dr, Kaelan H, M.S, 2008, pendidikan pancasila.paradigma,Yogyakarta.
http://www.g-excess.com/id/kedudukan-fungsi-serta-implementasi-pancasila-sebagai-dasar-negara.html
http://www.docstoc.com/docs/28429365/PANCASILA-SEBAGAI
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila